Rabu, 01 Desember 2010

Kostum Baru Merah Putih Ramah Lingkungan


Nike mempersembahkan kostum timnas yang ramah lingkungan untuk dikenakan saat Piala Suzuki AFF 2010. Tiap kaus berbahan poliester yang mendaur-ulang 8 botol plastik.

Dalam rilis yang didapat Okezone, Selasa (30/11/2010), untuk membuat kostum timnas 2010, pemasok kain untuk Nike mengumpulkan botol plastik bekas dari berbagai tempat dan melelehkannya untuk menghasilkan benang baru untuk dianyam menjadi bahan kaus.

Proses ini menghemat bahan dasar dan mengurangi konsumsi energi hingga 30% jika dibandingkan dengan pembuatan dari bahan dasar baru. Dengan menggunakan bahan poliester daur-ulang untuk kostum nasionalnya, Nike berhasil mengurangi limbah poliester yang akan dibuang ke TPA di seluruh dunia.

Kostum timnas ini merupakan langkah penting dalam usaha menjadikan produk Nike lebih ramah lingkungan. Dengan menggunakan poliester daur-ulang untuk koleksi kostum timnas barunya, Nike telah mengambil peran aktif dalam usaha pelestarian lingkungan dengan mengumpulkan sekitar 5 juta ton botol plastik bekas untuk didaur-ulang.

Lebih lanjut, semua kostum timnas telah dirancang dengan mempertimbangkan budaya dan identitas tiap negara yang berpartisipasi. Nike memahami benar kebanggaan yang dirasakan atlet saat membela nama negaranya, jadi setiap kostum (versi otentik) dirancang untuk menonjolkan identitas dan budaya persepakbolaan yang unik dari tiap timnas.

Untuk kostum timnas Indonesia, desain digabungkan dengan inspirasi budaya dalam negeri yang menjadi acuan dalam pembuatan konsep kostum ini. Bhinneka Tunggal Ika menjadi desain inspiratif dalam penentuan pesan yang memotivasi timnas dalam bertanding dan dicantumkan di dalam desain.

Tulisan Bhinneka Tunggal Ika dapat ditemukan dibalik Lambang Garuda pada sisi kanan depan seragam. Logo sayap Garuda di bagian leher dalam melambangkan lambang negara sekaligus cermin identitas bangsa. (okezone)
Baca selengkapnya Yes We Can !

Selasa, 30 November 2010

Ternyata Merapi, Bromo & Lapindo Saling Berkaitan



Siapa kira, ternyata letusan Merapi, letusan Bromo, dan luapan lumpur Lapindo memiliki keterkaitan satu sama lain.

Berdasarkan dugaan dari Badan Penanggulangan Luapan Lumpur Sidoarjo (BPLS), ternyata ada hubungannya antara aktivitas vulkanik pegunungan tersebut dengan luapan lumpur Lapindo.

Deputi Operasional BPLS Sofyan Hadi mengatakan, jika besar kemungkinan jika luapan lumpur Lapindo itu berhubungan dengan aktivitas vulkanik gunung di Indonesia. Sebagai contoh misalnya, pada 18 November lalu, BPLS menemukan adanya semburan baru di pusat semburan. Jika awalnya hanya ada satu semburan di pusat semburan, namun pada 18 November sore, BPLS menemukan tiga grup semburan baru.

Saat itu, Sofyan menanyakan kepada Badan Geologi, apakah ada peningkatan aktivitas vulkanik di Bromo, Welirang, Kelud dan kompleks pegunungan Ajurna?
“Kenyataannya tak lama kemudian Bromo mengalami erupsi,” kata Sofyan Hadi di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya. Apalagi jarak antara gunung aktif dengan Lapindo hanya berjarak 15 kilometer.

Bukti lain yang mengindikasikan adanya hubungan antara Lapindo dengan aktivitas vulkanik adalah ditemukannya gas helium di pusat semburan. Pada Februari lalu, Sofyan Hadi sempat ke pusat semburan untuk sampling gas. Ternyata setelah diujikan di Itali, terdapat kandungan gas helium dalam jumlah yang cukup banyak.

“Ini hanya bisa terjadi jika berhubungan dengan sistem magma bumi,” kata Sofyan.

Bukti lain yang disodorkan oleh Sofyan, adalah soal jumlah material yang dikeluarkan oleh semburan lumpur Lapindo. Berdasarkan perkiraan BPLS, hingga empat tahun ini luapan lumpur Lapindo telah mengeluarkan 144 juta meter kubik material. Jumlah ini hampir setara dengan material erupsi hebat Merapi yang menjadi 100 juta meter kubik.

Pada saat puncaknya, luapan lumpur Lapindo ini mengeluarkan 100 ribu meter kubik material. Kata Sofyan, 100 ribu meter kubik per hari setara dengan sejuta barel. “Nah sejuta barel sama dengan jumlah minyak yang diproduksi Indonesia dari 2300 sumur,” ujarnya.

Dugaan jika aktivitas luapan lumpur Lapindo berkaitan dengan aktivitas tektonik ini, kata Sofyan, bisa dipelajari peta Belanda keluaran tahun 1938 yang menyebutkan situs mud volcano sebelah selatan Bandara Juanda Surabaya. Atau bahkan dalam kitab-kitab kuno seperti Pararaton, Negara Kertagama, di situ disebutkan tentang peta mud volcano.

“Dari kitab-kitab itu terbukti jika kita mempunyai sejarah mud volcano yang cukup panjang,” kata Sofyan.

Oleh sebab itu, yang paling penting adalah antisipasi untuk menghadapi bencana tersebut. BPLS sendiri menyatakan sudah mempunyai roadmap untuk 30 tahun mengatasi bencana luapan lumpur Lapindo. Umur 30 tahun itu berdasarkan perhitungan pakar geologi jika luapan lumpur Lapindo akan berhenti setelah masa itu. sumber: okezone
Baca selengkapnya Yes We Can !

promosi hasil hasta karya part selanjutnya

seperti promosi part sebelumnya , kali ini kami juga akan mempromosikan hasil karya nyata siswa kreatif sma negri 8 pekanbaru. mereka terkumpul dalam 1 klompok yang beranggotakan : rizqi avrilla putri, aulia mardhatilla, edo ronaldo, risky rosadi. mereka membuat ensiklopedia lingkungan hidup. ensilopedi ini berisi tentang istilah istilah yang akrab ditelinga kita sampai yang jarang kita dengar. mau tau isinya lebih lanjut ? silahkan hubungi mereka dan beli karya nyata ini!!!!


gambar : cover ensiklopedia lingkungan
Baca selengkapnya Yes We Can !

Senin, 29 November 2010

Pidato SBY Soal Lingkungan Diapresiasi


Pidato Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang menekankan pentingnya tindakan nyata dalam upaya penyelamatan lingkungan pada hari Minggu kemarin mendapat tanggapan positif dari berbagai kalangan.

Menurut Ketua Umum Humanika, Andrianto, tindakan tersebut merupakan bukti konkrit Indonesia dalam upaya menyelamatkan lingkungan. “Gerakan itu sangat bagus buat kita dan perlu didukung,” katanya kepada wartawan di Jakarta, Senin (29/11/2010).

Selain itu, menurut Andri, gerakan ini sekaligus untuk menepis kampanye hitam Greenpeace tentang kondisi lingkungan Indonesia. Dengan kata lain, Grenpeace tidak lagi memiliki celah memutarbalikkan fakta terkait kondisi hutan di Indonesia.
“Faktanya, persoalan lingkungan di Indonesia bukan karena penebangan hutan tetapi karena pencemaran lingkungan oleh perusahaan-perusahaan asing seperti Freeport, Exxon Mobil, Newmont. Ini merupakan tembakan Presiden SBY terhadap Greenpeace yang sering berlindung di belakang data dan fakta palsu,” tegas dia dalam rilisnya, Senin (29/11/2010).

Dijelaskan Andri, selama ini Greenpeace kerap mendiskreditkan kondisi lingkungan Indonesia. “Kita dituduh merusak lingkungan dengan menebangi hutan. Padahal, kerusakan lingkungan itu paling parah disebabkan perusahaan tambang milik asing,” tambahnya.

Itu sebabnya, Andri berharap agar Presiden SBY bertindak tegas jika Greenpeace kerap memutarbalikkan fakta. Sebab, lanjut dia, gerakan menanam pohon tidak akan berhasil apabila perusahaan-perusahaan tambang milik asing masih tetap bersekongkol dengan Greenpeace.

“Gerakan ini akan tidak bermakna sepanjang masih ada upaya perusakan hutan oleh perusahaan tambang. Terpenting lagi, jangan sampai permainan perusakan lingkungan ini diputarbalikkan faktanya oleh Greenpeace,” katanya. (okezone)
Baca selengkapnya Yes We Can !

Sabtu, 20 November 2010

Ponsel Lebih Peduli Lingkungan Ketimbang PC


DUNIA terancam pencemaran sampah elektronik tidak hanya dari PC (personal computer) bekas, juga dari ponsel bekas. Namun, terkait tingkat kepedulian lingkungan, kelompok perlindungan lingkungan hidup Greenpeace menilai, para produsen ponsel meraih skor sedikit lebih baik daripada para produsen PC.

Di antara para produsen ponsel utama di dunia, Greenpeace menilai, produsen ponsel yang paling ramah lingkungan saat ini adalah produsen ponsel terbesar di dunia, Nokia Corp. Greenpeace menyebutkan, Nokia mampu meraih skor 7,5,dari skor tertinggi 10,0 dalam survei Greenpeace. Greenpeace mengatakan, Nokia mampu meraih skor sangat tinggi karena memiliki komitmen kuat dalam menghapus penggunaan kimia berbahaya dari produk-produknya.
Di samping itu, Greenpeace menambahkan, Nokia juga memiliki komitmen besar untuk memangkas 30 persen emisi CO2 (karbon dioksida) hingga 2020. Faktor lain yang melambungkan nilai Nokia, Greenpeace menyebutkan, adalah agresivitas Nokia dalam menyelenggarakan program daur ulang ponsel. Greenpeace mengamati, saat ini Nokia telah menyelenggarakan program daur ulang di 85 negara, dengan lebih dari 5.000 titik pengumpulan sampah elektronik berupa ponsel bekas dan aksesori yang tidak terpakai lagi.

Setelah Nokia, Greenpeace mengungkapkan, produsen ponsel lain yang paling ramah lingkungan adalah Sony Ericsson Mobile Communications AB, yang meraih skor 6,9, dari skor tertinggi 10,0.Greenpeace menyebutkan, Sony Ericsson mampu meraih skor tinggi karena aktif menghapus penggunaan kimia berbahaya dari produknya. Di samping itu, Greenpeace menambahkan, Sony Ericsson memiliki komitmen kuat dalam memangkas konsumsi energi.

Namun, Greenpeace menegaskan, Sony Ericsson tidak mampu meraih skor maksimum karena lemah dalam upaya daur ulang ponsel bekas. Di bawah Sony Ericsson, Greenpeace mengungkapkan, produsen ponsel yang ramah lingkungan adalah Motorola Inc. Greenpeace menilai, Motorola mampu meraih skor 5,1, dari skor maksimum 10,0. Greenpeace menuturkan, Motorola mampu meraih nilai relatif bagus pada penghapusan penggunaan kimia berbahaya.

Namun begitu, Greenpeace menegaskan, Motorola ternyata kurang mendukung regulasi-regulasi penyelamatan kelestarian lingkungan hidup. Lebih dari itu, Motorola juga hanya mampu meraih nilai rendah dalam isu-isu daur ulang dan sampah elektronik. Terlepas dari segenap kekurangan Motorola, Greenpeace menyatakan, Motorola ternyata mampu meraih skor tinggi dalam upaya pemangkasan emisi CO2.

Sejak 1 November 2008 seluruh charger ponsel produksi Motorola susah memenuhi, atau bahkan melampaui, tuntutan standar lingkungan Energy Star v.2.0. Namun demikian, firma riset International Data Corp (IDC) menilai, industri ponsel ternyata belum terlalu peduli terhadap kelestarian lingkungan hidup. IDC menegaskan, tingkat daur ulang ponsel bekas di dunia pada saat ini masih sangat rendah.

"Upaya daur ulang ponsel bekas sangat memprihatinkan karena para produsen ponsel sudah menganggap baik apabila mereka mampu mendaur ulang 10 persen saja dari volume ponsel bekas di dunia," ujar Vice President Mobility & Telecom Program IDC Stephen Drake.

IDC mengatakan, sampah berupa ponsel bekas berisiko mencemari dan merusak kelestarian lingkungan hidup karena sebagian besar komponen ponsel dibuat dari materi anorganik, yang tidak dapat diurai secara alamiah oleh alam.

Di samping itu, material ponsel mengandung sejumlah bahan kimia berbahaya. Di antara para produsen utama ponsel di dunia, Greenpeace menambahkan, produsen yang meraih skor kepedulian lingkungan kurang dari 50 persen antara lain LG Electronics Inc. Greenpeace mengatakan, LG hanya mampu meraih skor 4,7,dari skor tertinggi 10,0. (Koran SI/ Ahmad Fauzi)
Baca selengkapnya Yes We Can !

Senin, 15 November 2010

promosi hasil hasta karya

ini dia salah satu hasil hasta karya siswa SMAN 8 Pekanbaru. karya ini sangat kreatif. terlihat dari pemilihan bahan bakunya, semua barang bekas, memakai sampas tebu sebagai bahan utama. seperti yang kita tahu, ampas tebu tidak banyak di manfaatkan oleh banyak orang. namun ketiga siswa ini (fikri, abeng, tika) sangat kreatif mengolahnya:
Baca selengkapnya Yes We Can !

Selasa, 02 November 2010

Gas Alam, Energi Masa Depan


Gas alam diprediksi akan lebih menjanjikan ketimbang sumber energi lainnya, seperti energi terbarukan, nuklir, maupun minyak bumi.

Pernyataan itu diungkapkan oleh menteri sumber daya energi Qatar, Abdullah bin Hamad Al-Attiyah, dalam forum energi internasional yang diadakan di Singapura.

Dilansir melalui Straits Times, Selasa (2/1/2010), Al-Attiyah cukup yakin jika adopsi gas alam global akan lebih berguna dan selaras dengan industri yang ada di dunia karena harganya yang cukup murah dan lebih ramah lingkungan.

"Saya sangat yakin gas alam akan lebih bermanfaat dan efektif sebagai pengganti energi, karena lebih ramah lingkungan dan termasuk sumber energi yang aman," ujar Al-Attiyah.

Menurutnya, negara yang memiliki regulasi lingkungan dan kebijakan pengurangan emisi, akan sangat cocok menggunakan energi gas alam. Selain energi yang lebih bersih, gas alam dapat memenuhi kebutuhan energi listrik dalam skala besar, cukup untuk generasi dunia.

Penggunaan batu bara dan minyak tidak dapat diperbaharui dan efeknya pun dapat merugikan lingkungan. Sedangkan kelemahan biofuel adalah karena harga tanaman pangan yang tinggi, serta penggunaan tanah dan air yang berlebihan.

Tenaga nuklir, yang selama ini dikenal sebagai energi ramah lingkungan, mampu memancarkan karbondioksida dan menghasilkan limbah radioaktif yang harus dibuang secara aman dan benar. Jika tidak maka limbahnya akan cukup berbahaya bagi kelangsungan kehidupan manusia.

"Sumber energi terbarukan seperti matahari, angin, dan tenaga air adalah 'energi lingkungan yanng menjanjikan'. Namun sayang, investasinya terlalu mahal," tandas Al-Attiyah.

sumber: okezone.com
Baca selengkapnya Yes We Can !